2 min dibaca
24 Sep
24Sep

LSP Transafe kembali melaksanakan uji kompetensi Asesmen Jarak Jauh di zaman pandemic ini. Bekerjasama dengan TUK Transafe Jakarta, LSP Transafe melakukan Uji Kompetensi kepada 60 Asesi dengan Skema Petugas P3K dan Pemadam Kebakaran Sertifikasi BNSP di Jakarta. Acara Uji Kompetensi ini dilaksanakan di salah satu lokasi milik klien.

Pelatihan dilakukan oleh Diklat Transafe dengan system Hybrid Training dengan pelatihan praktek dan bukti CLO dilakukan secara tatap muka dengan dipantau dengan sejumlah kamera oleh para asesor.

Seperti Asesmen yang memiliki banyak asesi sebelumnya, asesmen Jarak Jauh ini juga menurunkan banyak asesor. Asesor Luki LSP Transafe menjadi Lead di Asesmen P3K. Sedangkan Asesor Ryska Nababan direncanakan akan memimpin di sesi asesmen Pemadaman Kebakaran.

Selain kedua Lead, Asesor yang ditugaskan adalah asesor Annisa LSP Transafe, Nando LSP Transafe, Rina LSP Transafe, dan Heryoga LSP Transafe.

Walaupun semua peserta sudah melakukan praktek dengan diawasi kamera oleh para asesor, sejumlah asesor yang kurang puas dengan praktek dan penjelasan peserta meminta peserta memperagakan ulang sebagian bukti ceklis Observasi tersebut.


Petugas P3K Sertifikasi BNSP 1 - LSP Transafe
Petugas P3K Sertifikasi BNSP - LSP Transafe-Luki Tantra-

Peserta Memperagakan Lifting Casualties

Petugas P3K Sertifikasi Kompetensi BNSP - LSP Transafe

Peserta Memperagakan bagian dari DRCAB

Petugas P3K Sertifikasi BNSP- LSP Transafe - Perusahaan Konstruksi Raksasa nasional

Peserta Memperagakan Pelaksanaan Recovery Position



TENTANG KLIEN PERUSAHAAN KONSTRUKSI RAKSASA NASIONAL

PT. WK adalah salah satu perusahaan konstruksi raksasa nasional milik Pemerintah Indonesia. 

Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an perusahaan berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, perusahaan memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.

Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas 

Perusahaan selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan.

Pertumbuhan  perusahaan sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. 

Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).

Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh perusahan. Dengan begitu posisi  perusahaan menjadi kuat, di mana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. 

Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung  perusahaan dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Perusahaan saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi. 

Komentar
* Email tidak akan dipublikasikan di situs web.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING